Share makanan mengenai bersama tidak sedikit tabiat remaja, seperti mengurangi tingkat kekerasan, ganjalan makan & depresi, meningkatkan biasanya nilai di sekolah & self-esteem. Buat anak-anak lebih mungil, percakapan di meja makan dapat meningkatkan kosa kata di bandingkan dibacakan buku. &, anak-anak yg rutin makan dengan keluarga dapat tumbuh jadi remaja yg condong punyai pola makan lebih sehat & terhindar dari obesitas.
Anne K. Fishel, Ph.D., penulis buku Home for Dinner : Mixing Food, Fun and Conversation for a Happier Family and Healthier Kids, mengungkap 7 argumen makan dgn keluarga di rumah anda :
- Tak butuh tiap-tiap hri. Tak mesti makan tengah malam, mungkin kala sarapan, brunch di akhir minggu, menikmati camilan di tengah malam hri, atau kombinasi seluruhnya itu. Poinnya, seluruhnya menikmati, sharing makanan & ngobrol hal-hal menyenangkan.
- Bermain-main bersama makanan. Ajak anak bersama-sama menyiapkan makanan. Memasak ialah kegiatan yg melibatkan seluruhnya indra & tangan kita.
- Mampu dilakukan. Cuma butuh disaat paling satu jam.
- Cobalah aktivitas-aktivitas baru & unjuk kebisaan. Contohnya, kali ini anak yg memilihkan musik pengiring program makan.
- Sharing narasi keluarga. Anak-anak yg tahu narasi atau peristiwa keluarganya bakal lebih tangguh & merasa lebih baik. Ceritakan periode mungil Kamu, tugas mula-mula, hewan kesayangan, dll.
- Semuanya membuka. Di meja makan, mampu berjalan tidak sedikit obrolan; pancing dgn tidak sedikit komentar & pertanyaan.
- Baik utk orang lanjut umur pula. Inilah waktunya Kamu menikmati saat-saat yg menyenangkan & hangat, lepas dari segala kesibukan tugas & tradisi melelahkan.
Keluarga bukanlah bangunan fisik yang tampak megah dari luar, namun keluarga yang kompak yang sehat merupakan sebuah bangunan psikologis yang membuat nyaman setiap orang yang datang.